Senin, 08 Oktober 2012

PROSES KEPUTUSAN MEMBELI

Kedudukan konsumen semakin penting hubungannya dengan organisasi. Konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhi kebutuhan tetapi juga menjadi keinginan. Peningkatan tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang memberikan kemudahan konsumen dalam mengetahui, memahami, dan mempunyai banyak pilihan.

Konsep dasar keputusan dalam pandangan Setiajatnika (1999:31) meliputi empat komponen sebagai berikut :
  1. Keputusan dasar, yaitu sekumpulan peristiwa yang mempengaruhi hasil keputusan
  2. Peluang yang berkaitan dengan keadaan dasar
  3. Sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh pengambil keputusan
  4. Sekumpulan manfaat & biaya kombinasi keputusan pasar
Berdasarkan pendapat tersebut, istilah keputusan pembelian menunjukan arti kesimpulan terbaik individu konsumen untuk melakukan pembelian.

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :
  1. Pengenalan masalah, konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
  2. Pencarian informasi, setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.
  3. Mengevaluasi alternatif, setelah konsumen dapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahn yang ada.
  4. Keputusan pembelian, setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategi yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.
  5. Evaluasi pasca pembelian, merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan yang diinginkannya.
Disamping itu, terdapat 5 faktor relevan terhadap proses pembuatan keputusan, yaitu :
  1. Motivasi
  2. Persepsi
  3. Pembentukan Sikap
  4. Intergrasi
sumber

Kamis, 04 Oktober 2012

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya.

Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan.

Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia 79 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?

Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Oleh karena itu untuk tetap menjaga agar Bahasa Indonesia tetap berperan penting dalam era Globalisasi sekarang ini, kita harus belajar secara mendalam tentang Bahasa Indonesia agar dalam penggunaannya sehari-hari kita dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan juga benar. Selain itu kita juga harus tetap memperkenalkan Bahasa Indonesia ke Dunia Internasional agar mereka juga bisa belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia bisa sejajar dengan Bahasa Inggris yang menjadi Bahasa Internasional saat ini.